• West Java Kingdom


    Kerajaan di Barat Jawa
    Penelusuran Sejarah antara Legenda dan Fakta

  • West Java Kingdom

    Search of the History between Legend and Fact

  • West Java Kingdom

    Seni, Tradisi, Budaya, dan Wisata Sejarah

Posted by Unknown
No comments | 3:52 PM
Kendan adalah sebuah kerajaan kecil yang bersifat keagamaan. Nama Kendan diambil dari nama sebuah bukit (500 meter dari stasiun Nagreg, sebelah tenggara Cicalengka sekarang.  Pada kaki bukit tersebut, terdapat sebuah kampung bernama Kendan (wilayah Desa Citaman, Kecamatan Cicalengka sekarang). Di daerah itulah lokasi kerajaan ini berdiri. 

Pada awal berdirinya, kerajaan ini merupakan kerajaan bawahan dari Tarumanagara. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, Kerajaan Kendan menjadi cikal bakal dari lahirnya Kerajaan Medang Jati. 

Peninggalan dari Kerajaan Kendan adalah sebuah patung Durga (patung bagi penganut agama Hindu Siwa), patung ini pertama kali ditemukan di sekitar daerah yang diperkirakan sebagai tempat pemujaan di jaman itu (200 meter dari sebelah utara stasiun Nagreg). Kini keberadaan patung itu disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Berikut ini merupakan urutan raja-raja yang berkuasa di Kerajaan Kendan :

1.     RESIGURU  MANIKMAYA  (536 – 568)
Resiguru ini berasal dari keluarga Kerajaan Calankayana (India). Sebelum tiba di daerah Kendan, tokoh ini sempat mengunjungi beberapa daerah, seperti Gaudi (Benggala), Mahasin (Singapura), Sumatera, Nusa Sapi (Pulau Bali), Syangka, Yawana, Cina, Jawa bagian timur, dan lain-lain.

Ketika tiba di wilayah barat Jawa, Resiguru Manikmaya menikah dengan Dewi Tirtakancana (putri dari Suryawarman / raja Tarumanagara ke-7). Dari ikatan pernikahan tersebut, Suryawarman menghadiahkan kepada menantunya (Resiguru Manikmaya) berupa daerah yang bernama Kendan lengkap beserta rakyat, prajurit, perlengkapan kerajaan, dan mahkota raja.

Akhirnya, berdirilah sebuah kerajaan baru dibawah pimpinan Resiguru Manikmaya. Kehadiran kerajaan ini langsung disebar luaskan oleh Suryawarman kepada seluruh raja-raja daerah kekuasaan Tarumanagara melalui surat. Isi dari surat tersebut intinya adalah menegaskan kepada semua pihak untuk menerima Resiguru Manikmaya sebagai penguasa di Kendan, dan apabila menolak maka Tarumanagara akan memberikan hukuman mati dan kerajaan yang menolak tersebut akan dihapuskan.

Perlakuan istimewa dari Tarumanagara tersebut, dikarenakan selain Resiguru Manikaya adalah menantu Suryawarman, beliau juga merupakan seorang brahmana yang ulung serta telah banyak berjasa terhadap agama.

Resiguru Manikmaya memiliki beberapa orang anak, salah satunya bernama Rajaputra Suraliman Sakti, yang kelak akan meneruskan tahta ayahnya sebagai penguasa Kendan.

2.      RAJAPUTRA  SURALIMAN  SAKTI  (568 – 597)
Sebelum menjadi raja di Kendan, Rajaputra tinggal di Ibukota Tarumanagara bersama kakeknya (Suryawarman). Pada saat usianya menginjak 20 tahun, Rajaputra Suraliman mulai menampakkan ketampanan dan kemahiran dalam ilmu berperang. Karena kemampuannya itulah, kemudian beliau diangkat menjadi Panglima Angkatan Perang Tarumanagara.

Ketika ayahnya wafat, maka Rajaputra Suraliman segera meninggalkan Tarumanaga dan dinobatkan menjadi raja baru di Kendan. Penobatan ini berlangsung pada tanggal 5 Oktober 568.

Setelah menjadi raja Kendan, penguasaannya terhadap ilmu perang masih terlihat, karena itulah ia selalu unggul dalam berperang.

Beliau menikah dengan seorang puteri dari Kutai yang bernama Dewi Mutyasari (keturunan Kudungga). Dari pernikahannya, Rajaputra Suraliman dikaruniai 2 orang anak, mereka adalah :
1.  Kandiawan (Rajaresi Dewaraja / Layuwatang), kemudian  menjadi penerus tahta Kerajaan Kendan.
2.  Kandiawati, putri ini kemudian menikah dengan saudagar dari Sumatera dan tinggal disana.
Setelah Rajaputra Suraliman turun tahta, maka Kerajaan Kendan diserahkan pada Kandiawan (putra sulungnya) yang sebelumnya telah menjabat sebagai raja daerah di wilayah Medang Jati.

Kandiawan memindahkan pusat kerajaannya ke Medang Jati, maka mulai pada periode ini Kerajaan Kendan lebih dikenal sebagai Kerajaan Medang Jati, sedangkan wilayah Kendan sendiri hanya dipakai sebagai pusat keagamaan / pertapaan.

0 comments:

Post a Comment

kembali ke atas
Bandung Cyber City
Persib History
Republik Design