• West Java Kingdom


    Kerajaan di Barat Jawa
    Penelusuran Sejarah antara Legenda dan Fakta

  • West Java Kingdom

    Search of the History between Legend and Fact

  • West Java Kingdom

    Seni, Tradisi, Budaya, dan Wisata Sejarah

Posted by Unknown
No comments | 9:54 PM
WEST JAVA KINGDOM
Tanah yang subur dan luas dimanfaatkan oleh masyarakat Sunda Kuno untuk bertani. Ya, mata pencaharian mereka sejak dulu adalah bertani. Namun, cara bertani mereka tidak sama dengan cara bertani yang dilakukan oleh para petani masa kini. Pasalnya, masih banyak tanah baru yang belum pernah dan harus dibuka lahannya dulu baru bisa ditanami berbagai macam tanaman.



Cara Menggarap Tanah
Ngahuma atau berladang, dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Sunda kuno. Penggarapan tanah selalu berpindah dari satu tanah ke tanah lainnya. Pada awal masa tanam, mereka harus membuka lahan baru terlebih dahulu. Saat sudah berhasil menanam tanaman di lahan tersebut hingga akhirnya panen, tanah tersebut ditinggalkan begitu saja dan berpindah untuk membuka lahan baru di tanah lain. Sementara tanah yang lama akan ditanami lagi jika sudah kembali berhumus.

Prinsip Kejujuran tentang Aturan Pemilik Tanah
Sebuah peraturan mutlak yang harus dipatuhi oleh seluruh penggarap tanah adalah bahwa kepemilikan tanah dipegang oleh orang yang pertama kali membuka lahan dan menanam tanaman di tanah tersebut. Peraturan ini juga mengharuskan pengguna tanah selanjutnya untuk meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik tanah atau penggarap tanah pertama kali. Uniknya, meskipun belum dibekali dengan tetek bengek dan syarat-syarat administratif, Orang Sunda kuno menaati peraturan ini dan melakukannya dengan jujur. Inilah yang harus dicontoh oleh masyarakat jaman modern.

Bercocok Tanam ala Sunda Kanekes
Khusus untuk masyarakat Sunda Kanekes, bertani di sawah merupakan hal yang tabu. Mereka lebih memilih untuk bertani padi di ladang, menanam tanaman buah, berburu di hutan dan mencari ikan serta menyadap air kawung. Orang Sunda Kanekes juga memberikan pelajaran tentang ungkapan syukur atas tanah yang dianugerahkan kepada mereka. Bagi mereka, tanah adalah titipan Tuhan. Mereka hanyalah orang-orang yang diberi kepercayaan untuk mengolah, memelihara, dan memanfaatkannya dengan baik dan bijaksana. Bukan mengeksploitasi dengan serakah atau bahkan merusaknya.

Kecukupan adalah batasan yang mereka terapkan untuk hasil tani mereka. Bagi mereka, yang terpenting adalah kebutuhan makan tercukupi sedangkan alam yang mereka manfaatkan harus tetap lestari dan bisa diwariskan kepada generasi penerusnya. Mereka meyakini bahwa bumi telah cukup menyediakan segala kebutuhan masyarakat, selanjutnya masyarakat tidak menggunakannya secara berlebihan. (WJK News)

0 comments:

Post a Comment

kembali ke atas
Bandung Cyber City
Persib History
Republik Design