Diceritakan Raja Galuh Prabu Barma Wijaya Kusumah memiliki dua istri. Istri pertama, Dewi Naganingrum, maupun istri keduanya bernama Dewi Pangrenyep dalam keadaan tengah mengandung.
Saat waktu melahirkan tiba, Dewi Pangrenyep melahirkan anak laki-laki dan diberi nama Hariang Banga. Hanya selang tiga bulan, Dewi Naganingrum dibantu Dewi Pangrenyep juga melahirkan seorang anak laki-laki. Namun, karena sifat iri dan dengki terhadap Dewi Pangrenyep, bayi Dewi Naganingrum digantikan dengan anak anjing. Sementara bayi yang sebenarnya dimasukkan ke dalam keranjang dan disertakan sebutir telur dihanyutkan ke Sungai Citanduy.
Dewi Naganingrum diusir dari istana Galuh. Sementara jabang bayi ditemukan Aki dan Nini Balangantrang di daerah Geger Sunten dan setelah beranjak besar diberi nama Ciung Wanara (Ciung=burung, Wanara=monyet, Sunda-red.). Selain diceritakan pertarungan ayam jago milik Ciung Wanara-- yang merupakan hasil tetasan telur yang dulu disertakan dalam keranjang saat dihanyutkan-- dengan ayam milik ayahnya, hingga Ciung Wanara mendapatkan bagian kerajaan dan juga diakui sebagai anak.
0 comments:
Post a Comment