Salah satu hal yang bisa membuktikan keunikan sebuah Negara adalah kebudayaannya, dan Budaya Sunda adalah salah satu akar dari Budaya Indonesia yang menyumbang keunikan untuk Negara Indonesia ini. Budaya Jawa Barat yang unik ini bisa dilihat dari kampung adat yang hingga kini masih dilestarikan oleh beberapa tetua adat. Berikut ulasan 2 kampung adat di Jawa Barat yang dikeramatkan;
1. Kampung Adat Cikondang
Terletak di desa Lamajang, kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, kampung ini hanya berjarak 38 km dari pusat kota Bandung. Dari cerita leluhur dan yang telah beredar, Kampung Cikondang adalah mata air yang ditumbuhi pohon besar atau Kondang. Maka dari itu, kampung adat ini dinamakan Cikondang, yang merupakan gabungan dari mata air dan pohon besar.
Hingga kini, ada 5 kuncen yang merawat dan menjaga kampung Cikondang. Kelima kuncen ini tinggal dan ditugasi untuk menjaga bumi adat, yakni sebuah rumah dengan arsitektur yang masih tradisional. Masyarakat di kampung ini masih percaya dengan roh-roh nenek moyang meskipun sebagian besar sudah beragama islam. Tak heran, masyarakat di sini erat kaitannya dengan ritual-ritual keagamaan. Nah, hal unik lainnya adalah dijaganya pohon di Cikondang. Menjaga berarti tidak menebangnya hingga ada wangsit untuk ditebang.
2. Kampung Adat Arjasari
Termasuk dalam kawasan Kabupaten Bandung, kampung adat ini terletak di desa Batu Karut. Di salah satu kampung yang ada di kecamatan Arjosari ini ada sebuah rumah kecil Sunda yang disebut Bumi Alit. Di dalam bumi alit ini, tersimpan berbagai peninggalan sejarah berupa keris, kujang, dan benda pusaka lainnya. Pusaka-pusaka ini merupakan peninggalan dari Embah Manggungdikusumah. Benda-benda pusaka ini sangat dikeramatkan dan disucikan oleh masyarakat Kampung Arjasari. Ada juga sebuah gamelan yang dikeluarkan/digunakan pada saat Maulid Nabi saja, yaitu Gamelan Renteng milik Embah Bandong. Dulunya, bumi alit adalah tempat untuk berkumpul dan bermusyawarah para leluhur. Bumi alit ini terletak di bawah pohon yang sangat rindang.
Menurut kepercayaan, orang-orang yang memiliki mata batin bisa melihat sejarah bumi alit dengan berdiam diri di sana, namun tak jarang yang datang ke sana hanya untuk mendapatkan bisikan gaib dan ilafah saja. Suasana akan sangat ramai ketika Maulid Nabi, karena pada saat ini semua warga berkumpul untuk menyucikan pusaka-pusaka di dalam Bumi Alit.
Belajar dari 2 Kampung Adat di atas, kerukunan dan kekompakan warga serta prinsip andhap ashor serta tunduk patuh pada leluhur yang kini sudah mulai luruh. (WJK News)
0 comments:
Post a Comment