Kerajaan Lain Abad 14

Pada label ini, saya akan menyebutkan beberapa kerajaan-kerajaan kecil terutama di wilayah Priangan Timur bermunculan semakin banyak sekitar abad ke-14, hal itu berlangsung sampai berdirinya Kerajaan Islam di Cirebon dan Banten. Berkembangnya kerajaan-kerajaan kecil di Priangan Timur ini menjadi sasaran  utama bagi pengembangan agama Islam oleh Kesultanan Cirebon yang juga berada di wilayah Priangan Timur.

Meskipun kerajaan-kerajaan kecil ini berada di bawah wilayah kekuasaan Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Galuh, akan tetapi kerajaan itu bersifat otonom. Kerajaan Pajajaran yang diperkirakan kerajaan yang menganut sistem federasi. memberikan wewenang penuh kepada kerajaan-kerajaan bawahannya untuk mengelola penghasilan dan proyeknya masing-masing. 

Penunjukan raja di setiap Kerajaan daerah wilayah Pajajaran, semakin menguatkan dugaan bahwa penggunaan hak otonomi daerah telah dijalankan pada masa itu. Meskipun disyahkan oleh raja di Pakuan, pergantian raja kerajaan-kerajaan kecil itu sifatnya juga turun temurun. Ini berbeda dengan Mataram misalnya, pergantian penguasa wilayah kekuasaan selalu ditunjuk oleh raja dari pusat, bahkan suatu wilayah bisa diperintah oleh bupati atau tumenggung  melalui penunjukan dari Pusat Kerajaan Mataram. 

Hal inilah yang membedakan pemerintahan raja-raja di barat Jawa dengan pemerintahan raja-raja di Jawa Tengah atau Jawa Timur (yang bentuknya lebih sentralisitik). Tidak ada kerajaan di barat Jawa yang disebut dengan istilah “kagungan dalem” (milik raja). Kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur selalu menegaskan bahwa raja itu hanya satu, sedang yang lain atau penguasa wilayah bawahan hanya disebut Bupati atau Tumenggung yang tidak memiliki hak otonomi secara penuh.