Pusat kerajaan ini lokasinya bekas dari lokasi pusat Kerajaan Wanagiri. Kerajaan ini terletak di lereng gunung Ciremai, atau tepatnya di Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon (sekarang). Raja yang paling terkenal dari kerajaan ini adalah Ki Gedeng Kasmaya (anak sulung dari Prabu Bunisora / raja Sunda ke-32).
Ki Gedeng Kasmaya memiliki beberapa orang anak, diantaranya adalah :
1. Ki Gedeng Sanggarung, yang merupakan raja di Kerajaan Losari,
2. Indang Sakati, permaisuri dari Ki Gedeng Singapura (raja Kerajaan Sing Apura),
3. Ratna Kranjang, permaisuri dari Ki Gedeng Tapa (raja Kerajaan Sing Apura berikutnya).
Tidak diketahui riwayat akhir dari kerajaan ini, namun kemungkinan ketika wilayah Cirebon mulai kuat di saat pemerintahan Walangsungsang di Cirebon Larang, wilayah Cirebon Girang akhirnya ikut bergabung dan statusnya berubah hanya sebagai pakuwuan. Hal ini bisa terlihat nanti (dibahas di Bagian Kerajaan Cirebon Larang) dimana anak Walangsungsang yang bernama Pangeran Cerbon ditugaskan menjadi kuwu di Cirebon Girang.
Pada masa Kesultanan Cirebon, di wilayah ini terjadi sebuah peristiwa menarik yang saat itu diperintah oleh Ki Gedeng Cirebon Girang. Pada masa pemerintahannya, terjadi peristiwa ketika Syekh Siti Jenar (seorang ulama yang kerap dianggap kontroversial oleh kalangan umum) dikejar-kejar akibat peristiwa politik dan pebedaan aliran dalam Islam (antara Sufisme dan Hanafi) di Demak. Kemudian Syekh Siti Jenar bersembunyi di wilayah Cirebon Girang.
Tetapi, pihak Demak mengetahui tempat persembunyian dari Syekh Siti Jenar ini. Senapati Demak yang bernama Sunan Kudus bersama pasukannya masuk ke wilayah Cirebon Girang untuk menangkap Syekh Siti Jenar. Setelah tertangkap, Syekh Siti Jenar kemudian dibawa ke pengadilan di Kesultanan Cirebon.
Apakah saya boleh tau tulisan ini dari referensi apa saja?
ReplyDelete