Tidak etis rasanya jika sebagai orang Sunda kita tidak mengenal budaya Sunda juga rumah adat Sunda pada zaman dulu. Memang, keberadaan rumah minimalis, apartemen, hotel, dan bangunan modern lainnya kini telah mengikis keberadaan rumah adat yang sebenarnya lebih ramah terhadap lingkungan dan tahan terhadap bencana. Untuk menambah pengetahuan Anda mengenai rumah adat Sunda, kali ini akan dibahas mengenai rumah adat Sunda kuno yang secara umum memiliki 3 bagian dengan fungsinya yang berbeda-beda
Inilah 3 bagian rumah adat Sunda beserta fungsinya masing-masing;
Pertama, Hareup atau Depan
Bagian depan dari rumah adat sunda disebut emper. Pada zaman dulu, emper digunakan untuk menerima tamu laki-laki. Oleh suku baduy, emper atau tepas ini dikenal dengan sebutan sosoro dan sebagian menyebutnya sosompang. Khusus sosompang ini menjadi sebutan untuk rumah Jaro. Dekat dengan tepas dan posisinya sejajar, terdapat sebuah ruang yang digunakan sebagai kamar tamu.
Kedua, Bagian Tengah
Bagian tengah dari rumah ini disebut tengah imah. Di bagian ini terdapat bilik yang biasanya digunakan untuk tidur. Bilik yang digunakan untuk tidur ini disebut pangkeng atau enggon. Bilik ini terkadang disekat menggunakan dinding bilik, terkadang dibiarkan tanpa dinding. Pada rumah adat Sunda yang berukuran besar, ruang tengah juga menjadi tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Ruangannya tentu lumayan besar juga.
Ketiga, Bagian Belakang atau Tukang
Di sinilah lokasi kegiatan masak memasak diadakan. Ya, bagian belakang dari rumah adat Sunda berisi dapur. Uniknya, dapur hanya diperuntukkan untuk wanita saja. Lelaki tidak diperkenankan untuk memasuki area dapur, karena pamali. Selain dapur, di bagian belakang ini juga terdapat goah. Selain berfungsi untuk tempat memasak, bagian ini juga merupakan ruangan di mana pemilik rumah menerima tamu perempuan.
Dari ketiga bagian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rumah adat Sunda memiliki filosofi yang sangat indah. Bagian depan adalah tempat untuk laki-laki, sedangkan bagian belakang menjadi tempat untuk perempuan.
Dalam hal pembuatan rumah, harus dibuat rangkanya terlebih dahulu. Rangka yang dalam hal ini disebut rangkay juga terbagi menjadi tiga bagian, yakni hateup atau atap, salasar atau lantai, dan suhunan atau bubungan. Biasanya, atap rumah adat Sunda terbuat dari ijuk atau daun enau namun pada perkembangannya kini, atap tersebut telah berubah wajah menjadi genting. Meski di beberapa daerah rumah adat Sunda masih menggunakan atap daun enau dan ijuk. (WJK News)
0 comments:
Post a Comment