• West Java Kingdom


    Kerajaan di Barat Jawa
    Penelusuran Sejarah antara Legenda dan Fakta

  • West Java Kingdom

    Search of the History between Legend and Fact

  • West Java Kingdom

    Seni, Tradisi, Budaya, dan Wisata Sejarah

Posted by Unknown
No comments | 9:27 PM
WEST JAVA KINGDOM
Sisingaan merupakan budaya Sunda yang biasanya dilakukan saat acara khitan. Sesuai dengan namanya, sisingaan, diambil dari kata singa, kesenian yang satu ini juga menampilkan singa sebagai tokoh utamanya. Adalah penampilan 2 patung singa yang digotong oleh 4 orang untuk masing-masing patung singa. Sementara pemilik acara, anak yang dikhitan dan atau tokoh masyarakat naik di atas singa tersebut, ikut digotong. Karena cukup berat, para penggotong singa ini umumnya orang-orang dewasa. Dengan iringan musik yang khas dan diawali dengan sambutan dari ketua pertunjukan, maka pertunjukan sisingaan ini semakin semarak dan sarat akan nilai budaya Sunda.
Asal Usul Sisingaan
Sedikitnya ada dua pendapat mengenai asal usul dari sisingaan ini. Pertama, merupakan bentuk perlawanan rakyat terhadap penjajah Belanda yang diwujudkan dalam singa kembar. Kala itu, masyarakat mengungkapkan kekecewaan, ketidaksukaan, dan perjuangan serta rasa ingin memberontak mereka melalui sebuah kesenian yang tak lain adalah sisingaan. Kedua, merupakan semangat kesenian yang sedang ditunjukkan pada tahun 70-an di Anjungan Jawa Barat, kala itu yang menjabat Bupati Subang adalah Pak Atju. Pada saat itu, penampilan sisingaan masih sangat sederhana. Karena antusiasme yang luar biasa dari masyarakat, maka sisingaan semakin dikenal. Jadi, jika dilihat dari tahun kelahirannya, bisa jadi sisingaan lahir pada tahun 70-an, bisa juga pada abad ke-18 (pada masa pemerintahan Belanda), jika disesuaikan dengan dua pendapat ini.
Makna dan Nilai Budaya
Selain mampu memberikan hiburan secara visual, sisingaan memiliki nilai budaya yang sangat kental. Adalah kerja sama, kekompakan, kerukunan antara warga, dan kepercayaan yang menjadi pesan yang sedang disampaikan saat pertunjukan ini digelar. Kerja sama, kekompakan, dan kerukunan mereka tercermin jelas saat memainkan babak demi babak dari sisingaan. Kekompakan, kerja sama, dan kerukunan ini tak hanya dapat dilihat dari penampil (penggotong singa) saja, melainkan keseluruhan pemain (termasuk pengiring musik, penyanyi lagu, dan lain-lain) yang memainkan harmonisasi dengan sangat indah. Kepercayaannya dapat dilihat dari keberanian anak yang dikhitan dan tokoh masyarakat untuk menaiki singa yang digotong tersebut tanpa takut jatuh.
Untuk makna spiritual yang terkandung dalam permainan ini adalah makna syukur dan doa keselamatan. Hal ini sudah dipercaya oleh masyarakat sekitar sehingga menempatkan sisingaan di acara-acara penting, salah satunya khitanan untuk putra Sunda. (WJK News)

0 comments:

Post a Comment

kembali ke atas
Bandung Cyber City
Persib History
Republik Design