• West Java Kingdom


    Kerajaan di Barat Jawa
    Penelusuran Sejarah antara Legenda dan Fakta

  • West Java Kingdom

    Search of the History between Legend and Fact

  • West Java Kingdom

    Seni, Tradisi, Budaya, dan Wisata Sejarah

Posted by Unknown
No comments | 9:27 PM
Tanggal 21 Februari 2014 lalu Universitas Padjajaran Bandung memperingati hari bahasa Ibu dengan mengadakan sejumlah acara bertema Budaya Sunda . Carita Pondok atau yang biasa disebut Carpon menjadi salah satu bagian dari acara ini. Selain carpon, penampilan lainnya seperti dongeng juga mampu membuat kagum para pengunjung. Carpon atau Carita Pondok ini dibawakan dengan bahasa Sunda yang kental. Dengan membawakan bahasa Sunda, diharapkan dapat mewakili bahasa ibu. Mengingat, bahasa ibu yang digunakan ibu biasanya adalah bahasa Sunda.
Bahasa Ibu Vs Bahasa Sunda
Terlepas apakah yang membuat putra-putri tersebut patuh sama ibunya adalah bahasa Sunda atau bukan. Yang jelas, sejauh ini seorang ibu yang memakai bahasa Sunda lebih bisa merebut hati anaknya. Dengan bahasa Sunda, seorang ibu bisa membuat kelembutan dan kasih sayangnya lebih bisa tersampaikan kepada buah hati tercinta. Bahasa Sunda-lah yang menjadi bahasa sehari-hari seorang ibu kepada anak, wujud penghormatan dan kasih sayang.
Mengenal Carpon (Carita Pondok)
Carpon merupakan sebuah karya fiksi yang berisi pengalaman hidup dan atau cerita tokoh. Bentuknya pendek seperti cerpen namun Carpon memiliki ciri khas sendiri, serupa tapi tak sama. Dalam satu Carita Pondok dapat ditemukan pembelajaran hidup secara umum dan khusus. Maksudnya, bisa belajar tentang pendidikan, cara menyelesaikan masalah hidup, perjuangan, dan lain sebagainya. Namun semuanya disampaikan dalam bentuk ringkas dan dibacakan dengan dramatisasi yang kuat. Dramatisasi inilah yang kemudian menjadi pembeda kuat antara Carpon dengan karya lainnya.
Karena dramatisasi tersebut, Carpon tidak memerlukan hal yang berlebih. Ceritanya yang sederhana adalah keunggulan yang dia miliki. Penulis Carpon tidak perlu berbicara banyak dan menegaskan inti cerita secara panjang lebar. Kenapa? Karena tugas seorang narator-lah untuk menyampaikan hal tersebut dengan mimik dan dramatisasi yang pas, sehingga mudah diterima oleh semua orang yang mendengarkan dan melihatnya baik secara langsung maupun tak langsung.
Dalam kaitannya dengan penyampaian menggunakan bahasa Sunda, tentu Carpon akan memiliki nilai yang lebih dalam. Selain dapat menunjukkan kecintaan pada budaya daerah dan berusaha menjaganya, lebih jauh penggunaan bahasa Sunda ternyata bisa menyentuh semua lapisan langsung ke dalam hati mereka seperti penggunaan bahasa ibu. Penggunaan bahasa Sunda dalam Carita Pondok akan menambah daftar kelebihan pada cerita yang tergolong singkat ini. (WJK News)

0 comments:

Post a Comment

kembali ke atas
Bandung Cyber City
Persib History
Republik Design