Tanggal 21 Februari 2014 lalu
Universitas Padjajaran Bandung memperingati hari bahasa Ibu dengan mengadakan
sejumlah acara bertema Budaya Sunda . Carita Pondok atau yang biasa disebut Carpon
menjadi salah satu bagian dari acara ini. Selain carpon, penampilan lainnya
seperti dongeng juga mampu membuat kagum para pengunjung. Carpon atau Carita
Pondok ini dibawakan dengan bahasa Sunda yang kental. Dengan membawakan bahasa Sunda,
diharapkan dapat mewakili bahasa ibu. Mengingat, bahasa ibu yang digunakan ibu
biasanya adalah bahasa Sunda.
Bahasa Ibu Vs Bahasa Sunda
Terlepas apakah yang membuat
putra-putri tersebut patuh
sama ibunya adalah bahasa Sunda atau bukan. Yang jelas, sejauh ini seorang ibu
yang memakai bahasa Sunda lebih bisa merebut hati anaknya. Dengan bahasa Sunda,
seorang ibu bisa membuat kelembutan dan kasih sayangnya lebih bisa tersampaikan
kepada buah hati tercinta. Bahasa Sunda-lah yang menjadi bahasa sehari-hari seorang ibu kepada anak,
wujud penghormatan dan kasih sayang.
Mengenal Carpon (Carita Pondok)
Carpon merupakan sebuah karya
fiksi yang berisi pengalaman hidup dan atau cerita tokoh. Bentuknya pendek
seperti cerpen namun Carpon memiliki ciri khas sendiri, serupa tapi tak sama. Dalam
satu Carita Pondok dapat ditemukan pembelajaran hidup secara umum dan khusus.
Maksudnya, bisa belajar tentang pendidikan, cara menyelesaikan masalah hidup,
perjuangan, dan lain sebagainya. Namun semuanya disampaikan dalam bentuk
ringkas dan dibacakan dengan dramatisasi yang kuat. Dramatisasi inilah yang
kemudian menjadi pembeda kuat antara Carpon dengan karya lainnya.
Karena dramatisasi tersebut,
Carpon tidak memerlukan hal yang berlebih. Ceritanya yang sederhana adalah
keunggulan yang dia miliki. Penulis Carpon tidak perlu berbicara banyak dan
menegaskan inti cerita secara panjang lebar. Kenapa? Karena tugas seorang narator-lah untuk menyampaikan hal
tersebut dengan mimik dan dramatisasi yang pas, sehingga mudah diterima oleh
semua orang yang mendengarkan dan melihatnya baik secara langsung maupun tak
langsung.
Dalam kaitannya dengan
penyampaian menggunakan bahasa Sunda, tentu Carpon akan memiliki nilai yang
lebih dalam. Selain dapat menunjukkan kecintaan pada budaya daerah dan berusaha
menjaganya, lebih jauh penggunaan bahasa Sunda ternyata bisa menyentuh semua
lapisan langsung ke dalam hati mereka seperti penggunaan bahasa ibu. Penggunaan
bahasa Sunda dalam Carita Pondok akan menambah daftar kelebihan pada cerita
yang tergolong singkat ini. (WJK News)
0 comments:
Post a Comment