Situ Bagendit
Adalah Bagende Endit, seorang perempuan
yang kaya raya tapi tamak dan kikir yang menjadi legenda dari Situ Bagendit
ini. Dia merupakan seorang janda dengan harta yang sangat melimpah dengan
menjadi rentenir. Sebuah posisi yang juga dilakoni oleh suaminya yang telah
lebih dulu meninggal. Pada suatu hari, seorang kakek datang ke rumahnya untuk
meminta minum, karena desa tersebut sedang dilanda kekeringan dan untuk
memenuhi kebutuhan air mereka harus berjalan jauh. Namun malang, kakek tersebut
malah mendapatkan penganiayaan dari Endit. Maka hari itu, setelah dianiaya oleh
Endit, sang kakek
mengambil tongkatnya dan menancapkannya ke tanah. Saat tongkat tersebut
dicabut, memancarlah air dan tidak bisa dihentikan. Hingga airnya berubah
menjadi sebuah danau.
Situ Patenggang
Nama resmi dari obyek wisata ini
sebenarnya adalah Situ Patengan, namun banyak orang khususnya masyarakat lokal
yang menyebut situ ini dengan Situ Patenggang. Obyek wisata ini terkenal dengan
batu cintanya. Situ ini memiliki legenda antara Ki Santang dan Dewi Rengganis,
yang terpisahkan dan saling mencari. Hingga akhirnya bertemu di batu cinta
kemudian berlayar di danau tersebut menggunakan perahu. Menurut kepercayaan,
barang siapa yang mengelilingi danau dan singgah di batu cinta tersebut, maka
cintanya akan abadi.
Apabila kita mengkaji lebih dalam
lagi berdasarkan sejarah, sebenarnya sulit untuk menemukan bukti otentik yang
menunjukkan bahwa Ki Santang (kemungkinan besar merujuk pada tokoh Kian
Santang) pernah singgah di lokasi ini. Justru hal inilah yang akan menantang
para peneliti sejarah untuk meneliti kebenaran kisah di danau yang indah ini.
Apakah legenda atau fakta? (WJK News)
0 comments:
Post a Comment