• West Java Kingdom


    Kerajaan di Barat Jawa
    Penelusuran Sejarah antara Legenda dan Fakta

  • West Java Kingdom

    Search of the History between Legend and Fact

  • West Java Kingdom

    Seni, Tradisi, Budaya, dan Wisata Sejarah

Posted by Unknown
No comments | 7:41 PM
WEST JAVA KINGDOM
Secara historis, aksara sunda kuno mulai dipergunakan oleh masyarakat sunda pada abad ke-14 hingga abad ke-18. Penggunaan aksara sunda ini mulai luntur seiring dengan datangnya penjajah ke Indonesia. Penjajahan itu nyatanya telah membuat Indonesia lupa pada budaya-budaya daerah yang seharusnya dilestarikan. Tak hanya itu, aksara sunda ini sebenarnya juga sedikit sudah luntur akibat ekspansi kerajaan-kerajaan mataram islam.
Padahal, keberadaan aksara sunda ini sangat penting. Bagaimana tidak? Coba kita tengok beberapa Negara yang mau melestarikan huruf tradisionalnya seperti Jepang, Korea, dan India. Ketiga Negara ini semakin terkenal dan makin menjadi unik dengan huruf tradisional mereka. Huruf-huruf ini pun nyatanya juga bisa membuat Negara ini besar dan mempunyai nilai lebih di mata dunia. Penggunaan huruf-huruf tradisional untuk hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari membuat huruf tradisional mereka semakin mudah untuk dilestarikan.
Bagaimana dengan Indonesia, khususnya Sunda? Nasib aksara sunda kuno ini nyaris sama dengan aksara-aksara kuno lain di Indonesia. Nyaris terlupakan. Generasi muda yang bisa membaca huruf-huruf tradisional ini semakin sedikit, bahkan langka. Tengok saja, ketika ada tulisan-tulisan kuno di prasasti, generasi muda bahkan hanya melihatnya sebagai sebuah tulisan aneh. Mereka hanya bisa menangkap keindahan, tanpa ada rasa penasaran dan keingintahuan tulisan apa yang ditulis di prasasti tersebut.
Pemerintah Bandung sebenarnya telah melakukan upaya untuk melestarikan aksara sunda kuno ini. Seperti dengan menuliskan aksara tersebut di plang-plang nama jalan dan meletakkannya di berbagai sudut kota. Terlepas dari usaha ini akan berhasil atau tidak, itu sebenarnya kembali ke masyarakat, mau belajar atau tidak. Yang dalam konteks ini belajar berarti melestarikan. Jadi, kemauan untuk melestarikan budaya ini juga sangat diperlukan.
Setelah ada kemauan dari masyarakat, seharusnya semuanya bisa diawali dari diri sendiri, keluarga, lalu lingkungan. Pelestarian aksara sunda kuno ini masih mungkin dilakukan jika masyarakat atau sesepuh menerapkan disiplin bagi anak cucunya untuk menggunakan aksara sunda tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Saya yakin, masih banyak sekali sesepuh sunda yang tahu huruf sunda kuna ini. Dan tulisan atau pun bahasa, sejatinya bisa dipelajari dengan mudah jika dibiasakan. Jadi, bukan hanya pemerintah yang berkecimpung. Pelestarian ini harus dilakuakan dari atas dan dari bawah, lalu terpusat di tengah. Lestari. (WJK News)

0 comments:

Post a Comment

kembali ke atas
Bandung Cyber City
Persib History
Republik Design