Tanggal 25 Februari 2014,
Presiden SBY ditemani Ibu Ani Yudhoyono dan rombongan menaiki kereta api
Pangrango Bogor – Sukabumi - Cianjur untuk mengunjungi situs gunung Padang di
Jawa Barat. SBY dan Ibu Ani tampak menikmati berada di lokasi Gunung Padang
dengan berkeliling tanpa lelah. Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di
Republik Indonesia itu juga mengeluarkan keputusan-keputusan penting mengenai
situs Gunung Padang, salah satunya adalah dukungan untuk para peneliti yang
ingin mengungkap nilai sejarah dari gunung yang disinyalir memiliki nilai-nilai
sejarah yang sangat kental ini.
Presiden RI ini mengungkapkan
keputusannya di atas sebuah mimbar dengan dikelilingi oleh para rombongan
menteri. Peneliti mengklaim bahwa di bawah mimbar tersebut terdapat banyak
sekali benda purbakala, yang berupa ruang-ruang besar. Hal ini disampaikan oleh
Danny Hilman, salah satu pakar geologi yang telah separuh jalan meneliti gunung
ini. Danny menambahkan, masyarakat sekitar percaya bahwa mimbar di mana SBY
berdiri tersebut merupakan salah satu tempat keramat yang disebut sebagai
Lukisan Mahkota Dunia. Lukisan Mahkota Dunia ini sebenarnya terdiri dari 2
mimbar, berbentuk bukit kecil.
Kunjungan SBY kali ini nampaknya
membawa kabar baik bagi para peneliti yang telah separuh jalan meneliti gunung
Padang. Pasalnya, sebelumnya tim peneliti bekerja secara mandiri, menggunakan
dana pribadi untuk meneliti gunung bersejarah ini. SBY mendukung penelitian ini
dengan mengeluarkan keppres. Nantinya, dengan adanya keppres ini peneliti akan
menjadi lebih semangat dan akan memberikan hasil pembuktian benda sejarah yang
ada di gunung tersebut lebih cepat.
Danny Hilman seperti yang dikutip
dari detik.com mengungkapkan bahwa pembuktian ilmiah sudah baik, namun
masyarakat awam harus yakin benar. Sehingga dibutuhkan eskavasi dan display agar masyarakat bisa
melihatnya.
Adalah bangunan arsitektur besar,
lapisan lava yang menjadi bangunan yang disinyalir menjadi benda purbakala yang
terkandung dalam Gunung Padang. Nantinya, struktur bangunan yang didapatkan
akan dilengkapi dengan analisa umurnya juga hasil karbondating. Danny
menjelaskannya lebih detail, mengobati penasaran dan menjelaskan hasil
penelitiannya yang masih berjalan separuh. Dalam kesempatan ini, Danny juga
memberi tahu bahwa tim riset
mandiri telah menemukan dua lapisan yang berbeda usia saat menelitinya, lapisan
pertama berusia 500 SM, dan lapisan kedua berusia 5900 SM. Kedua usia ini
diambil dengan metode carbon dating. (WJK News)
0 comments:
Post a Comment